Ciamis, 29 Maret 2025– Alun-Alun Kabupaten Ciamis menjadi saksi sebuah pergelaran budaya lintas iman bertajuk *Yaumiddini* pada Sabtu sore, 29 Maret 2025. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian *Riak Ramadan 2025* yang telah berlangsung sejak 23 Maret lalu.
Pertunjukan ini menghadirkan harmoni dari berbagai latar belakang agama dan generasi. Terlibat dalam pentas ini adalah Gamelan Ki Pamanah Rasa (komunitas pemuda Muslim), Angklung Silih Asih dari Gereja Katolik Santo Yohanes (umat Katolik Tionghoa), Sakola Motekar (anak-anak Muslim), serta para seniman seperti Noer JM, Didon Nurdani, Jessica Purboyo, Andi Slide, dan Dalang Rian Nugraha.
Dengan memadukan musik, puisi, satire sosial, dan wayang, *Yaumiddini* menyampaikan pesan cinta sekaligus kritik terhadap kondisi bangsa. Puisi-puisi karya Emha Ainun Nadjib menjadi benang merah dalam pertunjukan ini. Penonton disuguhi refleksi kepemimpinan Indonesia dari masa ke masa dengan gaya teatrikal yang jenaka, namun sarat makna.
“Meski perjalanan bangsa ini penuh luka dan ketidaksempurnaan, kecintaan kami tak pernah padam. Kami menyampaikannya melalui seni,” ujar Mang Ebel, penulis naskah *Yaumiddini*.
Salah satu segmen yang mencuri perhatian adalah orasi takjil berjudul *“Kolak Koruptor”* dan *“Es Campur Pemuda Negeri”*. Dengan sentuhan humor, para seniman menyindir berbagai fenomena sosial dan politik yang terjadi di sekitar kita.
Lebih dari sekadar tontonan, acara ini menjadi ruang perjumpaan lintas agama dan budaya. Tanpa perlu slogan atau jargon, para seniman membuktikan bahwa seni mampu menyatukan perbedaan dengan cara yang alami dan menyentuh.
Menjelang berbuka puasa, pertunjukan ditutup dengan puisi *Yaumiddini* yang penuh doa dan harapan, diiringi lagu *Al I’tiraf* dalam format kolaboratif. Semua pemain naik ke panggung, menutup acara dengan semangat persaudaraan.
Dari Ciamis, *Yaumiddini* membawa pesan bahwa seni adalah bahasa universal yang mampu merangkul keberagaman. Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa harapan untuk Indonesia yang damai masih terus hidup.
